Genre: Drama | Romance
Release Date: Desember 2015
Durasi: 120 min
Rated: PG-13
Format: DVD ORIGINAL
Total: 1 DVD
Harga: 15.000
Bahasa: Indonesia
Subtitles: Inggris
Pemain: Hamas Syahid, Ressa Rere, Rendy Herpy, Zaky Ahmad Rivai, Peggy Melati Sukma
Sinopsis
Kebencian Lefan (Rendy Herpy) pada ayahnya semakin besar ketika ia harus kehilangan ibunya. Lefan menganggap bahwa sepanjang hidup ibunya, ayahnya selalu menyakiti batin sang ibu. Saat Lefan berada dalam situasi ini, Elfa ([Hidayatur Rahmi]), kakak perempuannya yang seorang ustadzah sampai tidak mempan menasihatinya. Lefan berfikir bahwa kakaknya itu sebenarnya tidak peduli dengan keluarga. Elfa terlalu fokus dengan profesi dan dunianya sampai tak mengetahui masalah yang dialami ibunya. Menjalani keseharian dengan hati dendam, Lefan berjuang membuktikan pada ayahnya bagaimana caranya meraih kesuksesan tanpa bantuan ayah dan memuliakan perempuan. Alhasil, Lefan berhasil menjadi konseptor bisnis yang kaya, terkenal dan sukses. Kala kariernya berada di puncak, dendam di hati Lefan membuatnya mengalami pergulatan batin yang hebat. Layaknya seorang yang kehausan di padang pasir, ia tahu bahwa ia haus, tetapi terus menemui jalan buntu untuk mencari jalan yang lebih baik. Pertemuan Lefan dengan Azka (Hamas Syahid Izzuddin), sosok arsitek tampan dan hafidz Quran dalam sebuah project membuka pergulatan batin yang selama ini mengendap di hati Lefan. Lefan menemukan kharisma pada diri Azka yang tidak ia dapatkan dari sosok ayahnya. Azka juga dapat menjawab ribuan pertanyaan kritis perihal pergulatan batin Lefan. Persahabatan pun dimulai. Project tak hanya menjadi awal persahabatan Lefan dan Azka, tetapi juga pertemuan dua pemuda tampan ini dengan Rein (Ressa Rere), gadis cantik yang juga hafal qur'an, senang memanah dan lincah membuat gambar siluet. Rein adalah mahasiswi Teknik Lingkungan tingkat akhir yang sedang merampungkan skripsinya. Pada diri Rein, Lefan mendapatkan sesuatu yang tidak ada pada diri kakaknya, Elfa. Ternyata, terdapat sosok sholehah yang membuat hati Lefan merasa damai. Salahkah Lefan jika ingin lebih dekat dengan Rein? Kalau memang bisa, bagaimana caranya? Sebuah keputusan yang tidak wajar dari Rein membuat Lefan meneteskan air mata. Dalam tetesan air matanya itulah, puisi Tausiyah Cinta tertulis. Biarlah rangkaian kata di dalamnya itu menjadi bukti proses ikhtiar Lefan. Ikhtiar dalam pencarian jalan untuk selalu dekat dengan-Nya...